Bangunan Bank Sampah dan Furniture dari Botol Platik oleh Mahasiswa KKN UNDIP

JurnalPost.com, Boyolali (1/2/2023) Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan.

Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, telah menerapkan kegiatan bank sampah selama 6 bulan terakhir ini. Desa Pengkol yang terdiri dari 4 (empat) dukuh ini memiliki bank sampah di masing-masing dukuh nya. Kegiatan bank sampah tersebut telah dilakukan secara rutin paling sedikit satu kali dalam 3 minggu. Warga diharuskan mengumpulkan sampah plastik yang nantinya akan dibawa di saat kegiatan bank sampah berlangsung dan akan mendapatkan ganti uang dari hasil pengepulan sampahnya.

Fakta-fakta tersebut mendorong diadakannya program ini oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip prodi Arsitektur. Kegiatan tersebut diawali dengan kunjungan ke setiap gardu bank sampah di 4 dukuh Desa Pengkol, kemudian konsultasi dengan para kader atau pengurus bank sampah tiap dukuh. Setelah kunjungan dan konsultasi selesai, mengikuti kegiatan bank sampah di tiap dukuh dan konsultasi bersama pengepul bank sampah. Dilakukan survey potensi dan pengukuran bersama dengan kader bank sampah. Setelah selesai diadakan edukasi bank sampah dan pengelolaan sampah berbasih masyarakat. Di dalam modul ini berisi tentang standarisasi layout dan bangunan sampah yang baik, pengelolaan sampah berbasih masyarakat dari TPS dan melalui bank sampah, kemudian tutorial daur ulang sampah botol plastik menjadi sofa yang bagus dan unik.

Dari program ini, diharapkan Para kader atau pengurus Bank Sampah, Warga dukuh-dukuh di Desa Pengkol, dapat menerapkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui TPS dan Bank Sampah dengan menerapkan pendekatan arsitektur. Diharapkan juga masyarakat dapat lebih tertarik dalam melakukan kegiatan (recycle) dengan adanya pelatihan pembuatan sofa dengan botol plastik melalui pendekatan arsitektur interior. Selain itu, Rencana Perancangan Desain Bangunan Bank Sampah diharapkan dapat membantu masyarakat dapat implementasinyadi kemudian hari sesuai dengan standart yang diberikan.

Penulis :
Winona Shafira Putri Radhwanissa – Program Studi Arsitektur

Dosen Pembimbing Lapangan :
1. Reny Wiyatasari, S.S, M.Hum
2. Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon, M.Si, IPM
3. Irfan Murtadho Yusuf, S.A.P, MPM